Halaman

Rabu, 01 Mei 2013

Makalah Pelafalan Vokal


MAKALAH
 Konsep Dasar Bahasa dan Sastra Indonesia
“PELAFALAN VOKAL”
Disusun guna memenuhi tugas Konsep Dasar Bahasa dan Sastra Indonesia
DOSEN PENGAMPU: MEI FITA, M.Pd

DISUSUN OLEH:
1.                        FADKHUL HADI                                          (11120104)
2.                        RENO WIDAYATI                                        (11120112)
3.                        TRI RESTU HANDAYANI                           (11120114)
4.                        SISKA RIANA ARUMNINGTYAS               (11120119)
5.                        ICHA WAHYU PRABAWATI                      (11120132)
6.                        PUJI HIDAYATI                                           (11120140)
7.                        NOVITA DYAH PRATIWI                           (11120144)
8.                        M. KHAIRIL ANWAR                                  (11120145)
kelas : 1 C
Fakultas Ilmu Pendidikan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
IKIP PGRI Semarang
Tahun Pelajaran 2011/2012 

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Kita harus bisa membedakan mana huruf vokal dan mana huruf konsonan. Tidak hanya bisa membedakan, namun harus bisa mengerti dan bisa mengucapkan pelafalan vokal tersebut.

1.2    Rumusan Masalah
A.  Apakah pengertian dan klasifikasi vokal?
B.  Bagaimana bunyi vokal itu?
C.  Bagaimana cara pelafalan vokal?

1.3    Tujuan
  1. Mengetahui pengertian dan klasifikasi vokal
  2. Mengetahui bunyi vokal
  3. Mengetahui cara pelafalan vokal
BAB II
PEMBAHASAN
PELAFALAN VOKAL
  1. PENGERTIAN DAN KLASIFIKASI VOKAL
Vokal adalah bunyibunyi jenis bunyi bahasa yang ketika dihasilkan atau diproduksi, setelah arus ujar keluar dari glotis tidak mempunyai hambatan dari alat ucap, melainkan hanya diganggu oleh posisi lidah, baik vertikal maupun horisontal, dan bentuk mulut. Vokal merupakan bunyi bahasa yang arus udaranya tidak mengalami rintangan dan kualitasnya ditentukan oleh tiga faktor, yaitu: tinggi-rendahnya posisi lidah, bagian lidah yang dinaikkan, dan bentuk bibir pada pembentukan vokal itu.
Bunyi vokal biasanya juga diklasifikasikan berdasarkan posisi lidah dan bentuk mulut. Posisi lidah bisa bersifat vertikal dan juga bisa bersifat horisontal. Secara vertikal dibedakan adanya vokal tinggi misalnya, bunyi /i/ dan /u/; vokal tengah, misalnya, bunyi /e/ dan /∂/; dan vokal rendah, misalnya, bunyi /a/. Secara horisontal dibedakan adanya vokal depan, misalnya, bunyi /i/ dan /e/; vokal pusat, misalnya, bunyi /∂/; dan vokal belakang, misalnya, bunyi /u/ dan /o/.
Menurut bentuk mulut dibedakan adanya vokal bundar dan vokal tak bundar. Disebut vokal bundar karena bentuk mulut membundar ketika mengucapkan vokal itu, misalnya, vokal /o/ dan vokal /u/. Disebut vokal tak bundar karena bentuk mulut tidak membundar, melainkan melebar, pada waktu mengucapkan vokal tersebut, misalnya, vokal /i/ dan vokal /e/.




Berdasarkan posisi lidah dan bentuk mulut kita dapat membuat bagan atau peta vokal sebagai berikut:
POSISI LIDAH
DEPAN
TENGAH
BELAKANG
STRUKTUR
TBD
TBD
BD
N
atas
TINGGI 
bawah
i

I

u

U

Tertutup

Semi tertutup
atas
SEDANG
bawah
e

ε
o




Semi terbuka
RENDAH

a

α
Terbuka

Keterangan :
TBD    = tidak bundar
BD      = bundar
N         = netral
Berdasarkan bagan tersebut bunyi-bunyi vokal dapat diklasifikasikan menurut :
1.      Tinggi rendahnya posisi lidah
a.       Vokal tinggi atas, seperti bunyi /i/ dan /u/
b.      Vokal tinggi bawah, seperti bunyi /I/ dan /U/
c.       Vokal sedang atas, seperti bunyi, /e/ dan /o/
d.      Vokal sedang bawah, seperti bunyi /ε/ dan /ↄ/
e.       Vokal sedang tengah, seperti bunyi /∂/
f.       Vokal rendah, seperti bunyi /a/
2.      Maju mundurnya lidah
a.       Vokal depan, seperti bunyi /i/, /e/, dan /a/
b.      Vokal tengah, seperti bunyi /∂/
c.       Vokal belakang, seperti bunyi /u/ dan /o/
3.      Striktur
Striktur pada bunyi vokal adalah jarak antara lidah dengan langit-langit keras (palatum). Berdasarkan strikturnya vokal dibedakan menjadi:
a.       Vokal tertutup, yang terjadi apabila lidah diangkat setinggi mungkin mendekati langit-langit. Seperti bunyi /i/ dan bunyi /u/.
b.      Vokal semi tertutup, yang terjadi apabila lidah diangkat dalam ketinggian sepertiga dibawah vokal tertutup. Seperti bunyi /e/, bunyi /∂/, dan bunyi /o/.
c.       Vokal semi terbuka, yang terjadi apabila lidah diangkat dalam ketinggian sepertiga diatas vokal yang paling rendah. Seperti bunyi /ε/, dan bunyi /ↄ/.
d.      Vokal terbuka, yang terjadi apabila lidah berada dalam posisi serendah mungkin. Seperti bunyi /a/.
4.      Bentuk mulut
a.       Vokal bundar, vokal yang diucapkan dengan bentuk mulut membundar. Dalam hal ini ada yang bundar terbuka seperti bunyi /ↄ/, dan yang bundar tertutup seperti bunyi /o/ dan bunyi /u/.
b.      Vokal tak bundar, vokal yang diucapkan dengan bentuk mulut tidak membundar, melainkan terbentang melebar, seperti bunyi /i/, bunyi /e/, dan bunyi /ε/.
c.       Vokal netral, vokal yang diucapkan dengan bentuk mulut tidak bundar dan tidak melebar, seperti bunyi /a/.
  1. BUNYI VOKAL
Dalam mengucapkan vokal terjadilah aluran sempit antara pita suara dan tidak ada halangan lain ditempat lain pada waktu yang sama. Oleh karena itu, tempat diantara pita  suara tidak lazim disebut “ artikulasi “. Dan tidan ada tempat artikulasi lain dalam hal vokal dapat dikatakan tidak ada tempat artikulasi sama sekali.
Alur sempit  antara pita suara menyebabkan pita bergetar dan getaran yang menyebabkan udara yang keluar menyebabkan pita itu bergetar, maka vokal merupakan bunyi bersuara antara bahasa-bahasa di dunia jarang dijumpai vokal yang tidak bersuara atau disebut vokoide (vocoid). Pengucapan terjadi dengan cara dibandingkan dengan pengucapan vokal bila penutur membisik.
  1. CARA PELAFALAN VOKAL
Pelafalan vokal berhubungan dengan alat ucap yang dimiliki manusia yang menghasilkan bunyi yaitu, lidah,uvula,dan rahang bawah termasuk gigi bawah dan bibir bawah yang disebut artikulator aktif. Sedangkan bibir atas, gigi atas dan alveolum disebut artikulator pasif.
Berikut cara pelafalan vokal :
Nomor
Vokal
Cara pelafalan
Contoh
1
a
Menarik lidah ke belakang dan ke bawah, disertai dengan menghembuskan udara ke luar; sedangkan mulut dibuka lebar-lebar membundar
Aku
2
i
Menganjurkan lidah ke depan dan ke atas, disertai dengan menghembuskan udara ke luar, sedangkan mulut dilebarkan dan tidak membundar
Ibu
3
u
Menarik lidah ke belakang dan ke atas, disertai dengan menghembuskan udara ke luar, sedangkan bentuk mulut dibundarkan.
Udara
4
ѐ
Menganjurkan lidah ke depan dan ke tengah dan disertai dengan menghembuskan udara keluar, sedangkan bentuk mulut dilebarkan
Enak
Entah
5
o
Menarik lidah jauh ke belakang dan ke tengah, disertai dengan menghembuskan udara ke luar, sedangkan bentuk mulut dibundarkan
Orang




BAB III
PENUTUP


1.      Kesimpulan
Merujuk pada bahasan makalah diatas , dalam pelafalan vokal kita harus sesuai dengan aturan serta artikulasi dalam pengucapan. Karena sesuai dengan fungsinya sebagai bahasa nasional, bahasa persatuan, dan bahasa negara kita harus menjaga bahkan dalam pelafalannya. Agar bahas Indonesia tetap pada bahasa yang benar sehingga tidak terpengaruhi oleh pelafalan-pelafalan bahasa asing.

2.      Saran
1.        Kritik dan saran yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan makalah kami.
2.        Mulai sekarang berlatihlah mengucapkan kalimat yang benar.
3.        Jadikan makalah ini sebagai sarana yang dapat mendorong mahasiswa ataupun mahasiswi untuk berfikir secara aktif dan kreatif.



DAFTAR PUSTAKA

  1. Chaer Abdul. 2007. Linguistik Umum.Jakarta: Rineka Cipta
  2. Foto Copy Materi dari Dosen
  3. Verhaar. J.W.M.1988.Pengantar Linguistik.Yogyakarta:Gajah Mada University press
  4. Chaer Abdul.1998.Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia.Jakarta:Rineka Cipta
  5. Chaer Abdul.2009.Fonologi Bahasa Indonesia.Jakarta:Rineka Cipta









Tidak ada komentar:

Posting Komentar